Senin, 22 Juli 2013

Harga Terus Merosot, Ekspor Bijih Zirkonium Januari-Mei Turun 61,3%



Jakarta, EnergiToday -- Ekspor bijih zirkonium sepanjang bulan Januari hingga Mei tahun ini hanya mencapai 24.391 ton. JUmlah tersebut mengalami penurunan sekitar 61,3% bila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2012 yang lalu yang mencapai angka 63.088 ton.

Menurut Ketua Umum Asosiasi Pertambangan Zirconium Indonesia (APZI), Ferry Alfiand, penyebab penurunan ekspor bahan baku pembuat keramik ini yakni harga jual bijih terus menyusut.

Bahkan, tambahnya, harganya sudah di bawah US$ 1.000 per ton. Padahal, pada tahun lalu, harga rata-rata zirkonium bisa mencapai angka US$ 1.500 per ton hingga US$ 1.700 per ton.


Ferry mengungkapkan, dengan rendahnya harga tersbeut di pasar internasional telah membuat para pengusaha pertambangan zirkonium menutup sementara kegiatan produksinya.

"Realisasi ekspor yang ada sekarang kebanyakan merupakan stok produksi perusahaan di tahun lalu," katanya seperti yang dilansir dari harian Kontan, Jakarta, Senin (22/7).

Selain itu, Ferry melanjutkan, kegiatan ekspor juga tertekan karena tingginya bea keluar yang diterapkan oleh pemerintah. Sementara, jika ingin menjual produksi zirkonium ke pasar domestik, permintaannya hingga saat ini masih sangat kecil, yakni baru dari pabrik keramik PT Arwana Citra Mulia Tbk (ARNA) dan PT Mulia Keramik Indonesia. (US/KTN) 

Info Kilas ESDM, 22 Juli 2013 by EnergiToday.com

Tidak ada komentar: