Senin, 22 Juli 2013

Harga Terus Merosot, Ekspor Bijih Zirkonium Januari-Mei Turun 61,3%



Jakarta, EnergiToday -- Ekspor bijih zirkonium sepanjang bulan Januari hingga Mei tahun ini hanya mencapai 24.391 ton. JUmlah tersebut mengalami penurunan sekitar 61,3% bila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2012 yang lalu yang mencapai angka 63.088 ton.

Menurut Ketua Umum Asosiasi Pertambangan Zirconium Indonesia (APZI), Ferry Alfiand, penyebab penurunan ekspor bahan baku pembuat keramik ini yakni harga jual bijih terus menyusut.

Bahkan, tambahnya, harganya sudah di bawah US$ 1.000 per ton. Padahal, pada tahun lalu, harga rata-rata zirkonium bisa mencapai angka US$ 1.500 per ton hingga US$ 1.700 per ton.

Kamis, 11 Juli 2013

Uji Lapangan & Kunjungan

Keseriusan FRHLBT dalam meminimalkan kerusakan lingkungan dibekas lahan tambang tentunya dengan uji lapangan dan kunjungan langsung ke daerah operasional pertambangan baik itu tambang batubara maupun mineral lainnya (nikel, emas, tembaga, pasir, dan timah). Baik tambang terbuka maupun tambang tertutup (dalam atau bawah tanah). Untuk menuji sejauh mana implementasi peraturan -peraturanyang dikeluarkan oleh Kementerian terkait mengenai kegiatan reklamasi dan rehabilitasi lahan pasca tambang.


Rabu, 10 Juli 2013

Selamat Menunaikan Ibadah Puasa Ramadhan 1434 H

*|MC:SUBJECT|*
Use this area to offer a short preview of your email's content.
View this email in your browser

Pengurus FRHLBT

Mengucapkan Selamat Menunaikan Ibadah Puasa Ramadhan 1434 H

Kami selaku Pengurus dari Forum Reklamasi Hutan pada Lahan Bekas Tambang (FRHLBT) mengucapkan selamat menunaikan ibadah puasa Ramadhan 1434 H bagi seluruh member FRHLBT dan rekan kerja semua yang menunaikannya.

 

 

Copyright © 2013, FRHLBT, All rights reserved.

Forum Reklamasi Hutan pada Lahan Bekas Tambang
Mahaka Square
Lantai 2 Blok A32 Jl. Kelapa Nias HF - 3
Kelapa Gading - Jakarta Utara,
Indonesia
Telp./Fax. (+62 21) 45847660

www.greenmining.or.id


Our mailing address is:
frhlbt@greenmining.or.id

unsubscribe from this list    update subscription preferences 







Selasa, 09 Juli 2013

EXPO


Dalam Expo ini dunia pertambangan memberikan sosialisasi kepada seluruh masyarakat bahwa pertambangan tidak sepenuhnya merusak lingkungan. Dalam stand expo ini kita bisa menyaksikan poster - poster, video kegiatan reklamasi / penanaman kembali setelah kegiatan penambangan. Kita juga bisa menyaksikan langsung produk - produk masyarakat dalam pembinaan di sekitar lokasi pertambangan baik itu dalam bentuk kerajinan, pertanian, perkebunan,. Perusahaan pertambngan juga memberikan pembinaan masyarakat lokal dalam pembenihan tanaman, baik itu tanaman kehutanan dan tanaman buah. Hasil pembenihan tanaman ini dibeli kembali oleh perusahaan tambang. Kegiatan EXPO ini sudah menjadi agenda rutin tahunan dunia pertambangan dalam bentuk Foresrty Exhibition atau Indogreen Forestry Expo, kegiatan diselenggarakan setiap tahun pada bulan April.

Workshop dan Seminar

Kegiatan Workshop dan Seminar yang diselenggarakan oleh Kementerian Kehutanan bersama-sama FRHLBT tentunya sangat berkaitan langsung dengan kegiatan dalam dunia pertambangan. Diantaranya mengenai Peraturan - peraturan baru yang dikeluarkan oleh Kementerian Kehutanan maupun Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral yang berhubungan dengan reklamasidan rehabilitasi lahan bekas tambang. Dimana dalam dunia pertambangan setelah melakukan penambangan harus dilakukan kembali penanaman dibekas lahan tambang tersebut. Pembahasan dalam workshop dan seminar ini sangat berkaitan sekali pada topik Reklamasi dan Revegetasi.

Baik itu secara teknik bagaimana sebaiknya penanaman pasca tambang dan juga dibahas bagaimana mengembalikan kondisi tanah, bagaimana menetralkan kembali Ph tanah dari keasaman air dari sisa penambangan. Pembahasan dan pengupasan masalah penanaman di lahan bekas tambang yang cocok dengan jenis pohon hutan dengan hasil kayu atau menanam tanaman buah- buahan lokal yang cocok untuk ditanami.


Kegiatan workshop dan seminar ini juga dilakukan interdepartemen, baik itu Kementerian Kehutanan, Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Kementerian Lingkungan Hidup sebagai Kementerian terkait dalam membina perusahaan pertambangan. Tentunya kegiatan workshop dan seminar yang diselenggarakan ini membahas dunia pertambangan dengan tujuan agar dunia pertambngan ini dapat meminimalisasi kerusakan lingkungan dari kegiatan pertambangan dan bagi pelaku pertambangan harus bertanggung jawab memulihkan dan mengembalikan kembali alam setelah pasca tambang bahkan bagi pelaku pertambangan harus menerapkan GOOD MINING & MORAL PRACTICES agar kekayaan alam ini bisa tetap terjaga untuk generasi mendatang.


Aksi Penghijauan / Reklamasi

Forum Reklamasi Hutan pada Lahan Bekas Tambang (FRHLBT) concern dan peduli terhadap karusakan lingkungan, baik itu pada lahan bekas pertambangan maupun di daerah- daerah lahan kritis. Semenjak berdirinya FRHLBT, sejak 15 Agustus 2007 ini tidak sedikit aksi penghijauan /reklamasi telah dilakukan, baik itu yang dilakukan dengan Menteri Kehutanan dalam rangka penghijauan kembali kawasan hutan, maupun yang dilakukan oleh pihak - pihak lain seperti bersama mahasiswa. Kegiatan penghijauan / reklamasi tersebar di beberapa wilayah pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan wilayah lainnya. Aksi penghijauan / reklamasi FRHLBT dilakukan diwilayah lahan kritis dan rawan.

Kepedulian FRHLBT dan stakeholder dunia pertambangan pada kerusakan lingkungan ini dengan aksi penghijauan dan reklamasi pada lahan bekas pertambangan dan lahan kritis. Pada 15 April 2010 telah ditandatangani piagam kebersamaan antara stakeholder pertambangan dengan Menteri Kehutanan dalam bentuk piagam kebersamaan dalam bentuk dukungan 1.000.000.000 ( Satu Milyar Pohon dari Indonesia untuk Dunia).

Serta pada 16 Mei 2012 FRHLBT dan stakeholder pertambangan juga mengadakan deklarasi bersama dengan Kementerian Kehutanan dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dalam bentuk penanaman di lahan kritis dalam rangka rehabilitasi Daerah Aliran Sungai (DAS). Dalam deklarasi ini dunia pertambangan akan menjalankan "GOOD MINING & MORAL PRACTICES" dalam rangka memberikan dampak positif terhadap pelestarian sumber daya air, pengurangan efek gas rumah kaca dan perubahan iklim serta mengurangi dampak negatif atas keberadaan Industri Pertambangan.

Sejarah Forum Reklamasi Hutan pada Lahan Bekas Tambang (FRHLBT)

Menyikapi Tantangan Global
Forum Reklamasi Hutan pada Lahan Bekas Tambang merupakan suatu wahana untuk mengembangkan dan merekomendasikan proses serta teknologi reklamasi bagian kawasan hutan di tapak bekas tambang agar semakin berkualitas dan sekaligus menjadi lembaga kajian serta mitra dari para pemangku kepentingan.

Semangat mendasar pembentukan Forum Reklamasi Hutan pada Lahan Bekas Tambang adalah untuk meningkatkan pemahaman kita pada langkah reklamasi dan teknologi yang digunakan untuk menjaga kelestarian bumi, terutama dalam peran aktif mencegah peningkatan panas bumi.

Forum RHLBT telah menyelenggarakan pertemuan Menteri Kehutanan dengan Menteri Sumberdaya Mineral serta para CEO perusahaan pertambangan, guna menyampaikan kepada khalayak bahwa industry pertambangan di Indonesia mengikatkan niatnya pada reklamasi dan rehabilitasi. Dalam acara tersebut telah dilaksanakan pendeklarasian forum yang disertai oleh para pimpinan perusahaan.

Forum Reklamasi Hutan pada Lahan Bekas Tambang (Forum RHLBT) dibentuk pada tanggal 15 Agustus 2007 atas inisiatif bersama antara Departemen Kehutanan dan Departemen ESDM, perusahaan pertambangan, Asosiasi Perusahaan Batubara Indonesia (APBI-ICMA) dan Asosiasi Pertambangan Indonesia (IMA-API), sebagai stakeholder utama dalam pelaksanaan reklamasi hutan yang diharapkan dapat meningkatkan upaya - upaya reklamasi pada lahan bekas tambang dan lahan kritis.
LINGKUP KEGIATAN
Ruang lingkup kegiatan Forum RHLBT meliputi :
1. Sebagai media komunikasi antara stakeholder (Pertambangan, Kehutanan dan Lingkungan Hidup)
2. Sebagai mitra pemerintah untuk mendorong percepatan pelaksanaan reklamasi hutan
3. Wadah untuk mengembangkan dan merekomendasikan proses dan teknologi reklamasi, kajian dan penyebaran teknologi reklamasi, serta untuk mendorong   pengembangan sumber daya manusia
4. Meningkatkan kesadaran lingkungan kepada masyarakat umum dan masyarakat tambang khususnya dalam konteks penghijauan melalui reklamasi.
Melalui Forum RHLBT, pelaku industri pertambangan juga concern untuk menghutankan lahan-lahan kritis akibat kegiatan industri lain utamanya sekitar tambang.